Tim Kesehatan Berani Tembus Asap dan Naik Perahu Sampai ke Lokasi Kebakaran Lahan di Riau

766

Tim Kesehatan Berani Tembus Asap dan Naik Perahu Sampai ke Lokasi Kebakaran Lahan di Riau

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul STORY - Tim Kesehatan Berani Tembus Asap dan Naik Perahu Sampai ke Lokasi Kebakaran Lahan di Riau, https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/08/23/story-tim-kesehatan-berani-tembus-asap-dan-naik-perahu-sampai-ke-lokasi-kebakaran-lahan-di-riau?page=3.
Penulis: Bynton Simanungkalit
Editor: Ariestia

TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) merupakan salah satu wilayah di Provinsi Riau yang cukup banyak terdapat titik api. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu bekerja siang dan malam untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). Salah satu lokasi yang paling parah adalah Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Inhu.

Untuk menjamin kesehatan petugas gabungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu mengirimkan tim kesehatan ke lokasi karlahut di Desa Pulau Gelang tersebut. Lima orang petugas kesehatan itu terdiri dari satu orang dokter, satu orang bidan, dan tiga orang perawat. Dokter Nora Purti Yolanda dan Bidan Endang, mereka adalah dua perempuan yang tergabung dalam tim tersebut. Sementara tiga orang perawat yang mendampingi adalah laki-laki.

Sebagai seorang perempuan, sempat ada rasa gentar ketika mereka harus menembus asap tebal dan menaiki sampan untuk sampai ke lokasi Karlahut. Seperti kata Endang, dirinya merasa ragu.

"Medannya berat, harus naik sampan besar habis itu naik sampan kecil lagi," kata Endang. Ia ragu naik sampan karena dirinya mengaku tidak pandai berenang. Jarak tempuh lokasi keberangkatan sampai ke titik Karlahut, berkisar 10 kilometer lebih.

Untuk bisa ke lokasi memang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan sampan, melewati sungai dan anak sungai. Sehingga waktu tempuh yang dibutuhkan berkisar satu jam. Mendekati lokasi karlahut tim kesehatan harus menembus kabut asap tebal. Semua tantangan itu harus mereka lalui demi memastikan petugas pemadaman mendapatkan pelayanan kesehatan.

Nora menjelaskan mereka tidak sempat menginap di lokasi tersebut. Namun mereka sempat dua kali pulang pergi ke lokasi Karlahut.

"Hari pertama kami melakukan survey, hari juga sudah sore jadi kami kembali. Karena kalau sore air anak sungai surut sehingga sulit dilalui oleh sampan besar, jadi pakai sampan kecil," kata Nora. Keesokan paginya, tim kesehatan dari Dinkes Inhu kembali datang dengan membawa sejumlah peralatan kesehatan, obat-obatan, serta masker.

Nora mengaku tidak ada kesulitan mengangkut seluruh barang yang mereka bawa. Sesampainya di lokasi, mereka melakukan pengecekan kesehatan terhadap seluruh petugas pemadaman. Melalui pengecekan kesehatan yang dilakukan, diketahui sejumlah petugas mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Ada juga petugas pemadam mengalami tekanan darah tinggi karena sudah terlalu lama bekerja melakukan pemadaman.Hasil pengecekan kesehatan yang dilakukan, tidak ada petugas pemadaman yang cedera berat atau mengalami sakit parah. Setelah dicek kesehatannya, tim kesehatan selanjutnya memberikan obat dan vitamin guna untuk menunjang kesehatan para petugas tersebut.

Bagi Nora dan Endang tugas ini merupakan pengalaman yang pertama. Namun Nora mengaku tidak jera.

"Kalau ada perintah, kita sial menjalankannya. Karena ini sudah menjadi tanggungjawab dan tugas kita," katanya.

Setelah beberapa hari melakukan pemadaman di Desa Pulau Gelang, titik api berhasil dipadaman. Kini yang tersisa adalah hamparan gambut berwarna hitam. Polisi masih menyelidiki pelaku pembakar lahan yang sudah lama tertidur tersebut. Informasi menyebutkan bahwa lahan tersebut milik sebuah perusahaan. Namun Kapolres Inhu, AKBP Dasmin Ginting mengatakan pihaknya masih mendalami informasi itu.

(Tribuninhu.com/Bynton Simanungkalit)

Dikutip oleh Pusat Krisis Kesehatan

Sumber foto : Dinas Kesehatan Kab. Indragiri Hulu, KKP Tembilahan