Sejak tanggal 27 Maret sampai 2 April 2020, wilayah Indonesia diguncang 19 kali gempa tektonik yang dirasakan. Empat gempa bumi diantaranya bermagnitudo ≥ 5.0. Guncangan gempa tersebut dirasakan oleh masyarakat yang berdekatan dengan pusat gempa.
Aktivitas gempa tektonik ini terjadi karena dipicu oleh adanya aktivitas sumber gempa, baik sumber gempa subduksi lempeng maupun sesar aktif yang tersebar di beberapa daerah seperti di Bali, Jayapura, Wajo, Manokwari, Mamasa, Sigi, Poso, Kendari, Alor dan Manokwari.
Gempa berkekuatan M ≥ 5,0 terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gempa Jayapura tanggal 27 Maret 2020 pukul 04.36 WIB, berkekuatan M=5,9 dengan kedalaman 11 km, 2) Gempa Manokwari tanggal 27 Maret 2020 pukul 21.32 WIB akibat aktivitas sesar geser Manokwari berkekuatan M=5,8 dengan kedalaman 10 km, 3) Gempa Sigi tanggal 28 Maret 2020 pukul 22.43 WIB, berkekuatan M=5,8 dengan kedalaman 10 km, 4) Gempa Alor tanggal 2 April 2020 pukul 10.34 WIB, berkekuatan M=5,5, dengan kedalaman 10 km.
Seluruh gempa dirasakan ini belum sampai menimbulkan kerusakan. Sebagian besar memiliki skala intensitas antara II hingga III MMI (Modified Mercally Intensity), yang artinya guncangan sudah dirasakan oleh masyarakat seolah ada truk yang berlalu.
Meningkatnya aktivitas kegempaan akhir-akhir ini tentunya patut diwaspadai oleh kita semua, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, sewaktu-waktu,dan hingga saat ini belum dapat diprediksi.
Untuk itu, masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami, dengan menyiapkan bangunan aman gempa dan tata ruang pantai berbasis risiko bencana tsunami.
Berikut tindakan yang perlu dilakukan saat gempa terjadi :
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang. Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu. Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa. Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka. Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun sebab biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan. Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung. Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh. Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.