Pada tanggal 20-22 Oktober 2021, WHO SEARO menyelenggarakan Regional Meeting secara virtual dengan tema “Learning from the COVID-19 response to strengthen Health Security and Health Systems Resillience in South-East Asia Region” atau Pembelajaran dalam merespon COVID-19 untuk memperkuat ketahanan dan kemanan sistem kesehatan di kawasan Asia Tenggara.
Pertemuan ini dihadiri oleh negara anggota SEARO. Adapun tujuan diadakannya regional meeting ini adalah:
a) Mengkaji pencapaian, tantangan dan inovasi dari respon pandemi COVID-19 di negara dan region;
b) Menyediakan input bagi pengembangan Peta Jalan Regional untuk memajukan keamanan kesehatan dan ketahanan sistem kesehatan di wilayah SEARO;
c) Membangun pembelajaran kunci dari pandemi COVID-19; dan
d) Menyusun rekomendasi aksi prioritas untuk memperkuat keamanan kesehatan dan ketahanan sistem kesehatan di wilayah SEARO pada konteks pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc. yang juga merupakan pejabat senior yang bertanggung jawab dalam penguatan ketahanan sistem kesehatan menyampaikan paparan terkait Health Security pada pertemuan di hari pertama yaitu tanggal 20 Oktober 2021. Dalam paparannya, Dr. Eka menjelaskan bahwa terdapat 3 pilar transformasi sistem ketahanan kesehatan yaitu kesiapsiagaan bencana, penguatan surveilans dan penguatan sistem kegawatdaruratan kesehatan. Tiga hal ini harus diperkuat melalui upaya-upaya seperti regulasi dan koordinasi, peningkatan kapasitas, kolaborasi lintas sektor, pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan kapasitas.
Dr. Eka juga menyampaikan pandangan Indonesia mengenai tindakan prioritas untuk sistem ketahanan kesehatan yang lebih efektif, antara lain dengan:
- Memperkuat kepemimpinan dan koordinasi kedaruratan kesehatan multisektor di semua tingkat.
- Kesiapsiagaan pandemi oleh seluruh komunitas, melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, masyarakat, sektor publik dan swasta serta kerja sama militer sipil.
- Peningkatan kapasitas Emergency Operation Center (EOC) untuk krisis kesehatan masyarakat, contingency planning, response planning and monitoring, IAR/AAR di semua tingkatan.
- Penguatan ketahanan kesehatan di Point of Entry termasuk lintas batas yang melibatkan kerjasama multi sektor.
- Teknologi data dan informasi yang andal di era digital untuk membantu perumusan kebijakan.
Dalam akhir Regional Meeting, telah disusun beberapa rekomendasi untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan, antara lain dengan percepatan vaksinasi, kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dan kesiapan berbasis masyarakat dalam menghadapi kemungkinan lonjakan berikutnya, meninjau tantangan dalam merespon COVID-19, meninjau regulasi, koordinasi dan kolaborasi tingkat regional, pengembangan regional roadmap untuk sistem ketahanan kesehatan, serta meningkatkan kekuatan sistem kesehatan yang berorientasi pada pelayanan kesehatan primer.