Saat bulan Ramadhan hingga lebaran, masyarakat Indonesia memiliki tradisi membakar petasan. Namu tak jarang, tradisi tersebut bisa membawa petaka, sebab sering kali ada kasus ledakan petasan yang memakan korban jiwa. Sehingga bermain petasan memang perlu berhati hati agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Telah terjadi ledakan petasan di Yayasan Pondok Pesantren atau Madrasah Tsanawiyah Al Mujahidin pada 01/07/2017. Akibat kejadian tersebut 1 orang mengalami luka berat dan 2 orang lainnya luka ringan. Ledakan petasan tersebut akibat belerang dan bubuk petasan diblender secara bersama sama. Akibatnya, 1 orang mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sari Mulya Banjarmasin, sementara 2 orang luka ringan dan dilarikan ke Puskesmas Sebangau.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan terkait ledakan tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan terkait ledakan di Yayasan Pondok Pesantren atau Madrasah Tsanawiyah Al Mujahidin di Desa Sebangau Permai, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pihak kepolisian memastikan jika ledakan akibat racikan petasan dan tidak ada kaitannya dengan terorisme.
Menurut keterangan korban yang juga meracik petasan tersebut, HW (28) seorang guru honorer di Madrasyah AL Mujahidin menyebutkan jika ledakan terjadi karena bahan pembuat petasan seperi, belerang dan bubuk mesiu diblender menjadi satu, sehingga timbulah ledakan.