Gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018 di Sulawesi Tengah berdampak pada Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi dan Kab. Parigi Moutong. Gempa awal berkekuatan 6.0 SR terjadi pada pukul 13.59 WIB dengan kedalaman 10 KM yang berpusat di Kab. Donggala. Pada Pukul 17.02 WIB gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 7.7 SR yang dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7.4 SR. Gempa yang berkekuatan 7.4 SR mengakibatkan terjadinya tsunami yang berdampak beberapa wilayah di Pantai Donggala dan pantai Talise Palu. Selain gempa bumi dan tsunami, terjadi juga fenomena likuifaksi yang cukup besar seluas 181 hektar di Petobo, 40 hektar di Balaroa dan 209 hektar di Jono Oge, Kab. Sigi.
Berdasarkan data BNPB dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah hingga tanggal 25 Oktober 2018 sebanyak 2.081 orang meninggal dunia diantaranya 1.707 orang di Kota Palu, 171 orang di Kab. Donggala, 188 orang di Kab. Sigi, 15 orang di Kab. Parigi Moutong; 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka berat/rawat inap, 50.401 orang luka ringan/rawat jalan, dan 206.494 orang mengungsi di 122 titik diantaranya 80.034 orang di Kota. Palu, 84.888 orang di Kab. Sigi, 41.019 orang di Kab. Donggala dan 553 orang di Kab. Parigi Moutong. Selain itu, data dari Dinas Kesehatan tercatat penduduk rentan 17.468 orang yang diantaranya 447 bayi, 6.793 balita, 614 ibu hamil 69 ibu menyusui dan 9.545 lansia.
Kementerian Kesehatan dengan lintas sektor dan program terkait juga mencatat kerusakan fasilitas layanan kesehatan. Total kerusakan yang telah dilakukan penilaian cepat berjumlah 74 fasilitas diantaranya 12 rusak berat, 20 rusak sedang dan 42 rusak ringan. Berdasarkan data tingkat kerusakan tersebut dapat dipaparkan kerusakan fasilitas kesehatan meliputi 1 rumah sakit, 50 puskesmas, 18 pustu dan 5 poskesdes. Data kerusakan fasilitas layanan kesehatan per kab/kota yaitu 1 rumah sakit, 13 puskesmas dan 17 pustu di Kota Palu; 18 puskesmas, 1 pustu dan 5 pokesdes di Kab. Donggala; dan 19 puskesmas di Kab. Sigi.
Direktorat P2P dan Surveilans Kementerian Kesehatan telah mendata potensi penyakit pada pasca bencana. Hasil yang didapatkan potensi penyakit pasca bencana adalah ISPA dan diare akut. Situasi penyakit terbanyak di Kota Palu terutama di Puskesmas Tipo sebanyak 216 kasus dan Puskesmas Sanggurara 188 kasus, disusul oleh diare akut di Puskesmas Partoloan 172 kasus dan Puskesmas Tawaeli 138 kasus. Selain itu penyakit terbanyak di Kab. Donggala adalah ISPA di Puskesmas Wani 313 kasus dan Puskesmas Lembasada 288 kasus, Penyakit terbanyak selanjutnya diare akut di Puskesmas Wani 301 kasus dan Puskesmas Tompe 180 kasus. Pada Kab. Sigi penyakit terbanyak adalah diare akut di Puskesmas Biromaru 259 kasus dan Puskesmas Dolo 80 kasus, Penyakit terbanyak selanjutnya ISPA di Puskesmas Biromaru 257 kasus dan Puskesmas Dolo 194 kasus.
Dalam upaya penanganan bencana ini Kementerian Kesehatan telah memobilisasi tim medis dari beberapa rumah sakit vertikal. Kementerian Kesehatan telah mengirimkan bantukan kesehatan berupa obat-obatan, makanan pendamping, dan logistik kesehatan lainnya. Selain itu Pusat Krisis Kesehatan telah melakukan pendampikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dalam penguatan klaster kesehatan dan juga tim bertugas melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor tingkat pusat. Kementerian Kesehatan akan terus melakukan upaya terbaik dalam menanggulangi kejadian gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Informasi penetapan tanggap darurat dari SK Gubernur akan berakhir pada 25 Oktober 2018 dan beralih status masa transisi darurat ke pemulihan awal mulai tanggal 27 Oktober 2018 sampai dengan 25 Desember 2018.
Diharapkan lembaga/masyarakat yang ingin memberikan bantuan di bidang kesehatan dapat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah agar bantuan yang diberikan dapat diterima masyarakat secara merata.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Jalan R.A Kartini No. 11, Lolu Utara, Palu Selatan, Kota Palu Sulawesi Tengah 94111
Kontak yang dapat dihubungi
0811 4560 0604 (Call Center Sulawesi Tengah)
0811 450 712 (dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes – Kepala Dinkes Prov. Sulawesi Tengah)
0812 424 2828 (dr. Jumriani – Kabid Yankes Dan Rujukan)
0812 1212 3119 (Call Center Pusat Krisis Kesehatan)