Bencana tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di wilayah indonesia terutama saat memasuki musim hujan. Selain itu Indonesia memiliki iklim Tropis dan curah hujan yang tinggi. oleh sebab itu bencana tanah longsor selalu mengintai, bukan hanya merusak lingkungan dan fasilitas, tanah longsor pun sering kali memakan korban jiwa, sehingga ini menjadi perhatian yang serius. Menurut catatan BNPB tahun 2016, periode 1 Januari – 15 Februari 2016, telah terjadi sekitar 65 kasus bencana tanah longsor di 12 provinsi di Indonesia.
ternyata hal ini membuat 3 orang mahasiwa Teknik Elektro dan 1 mahasiswa Tekni Geologi Universitas Diponegoro menjadi terdorong untuk membuat inovasi dalam mitigasi bencana tanah longsor berupa “LIPSTICK” (Landslide Prediction Stick ) alat pendeteksi tanah longsor ii berbasi SMS Kontroler yang berguna untuk memberikan peringatan dini sebelum terjadi tanah longsor. Selain itu, alat ini juga di lengkapi fitur Radio Frekuensi yang berguna untuk indikator pertanda status bencana dan juga untuk melakukan monitoring.
Dalam penerapan alat pendeteksi longsor ini menggunakan 5 sensor, diantaranya adalah sensor Getaran, sensor hujan, sensor keseimbangan, sensor tekanan dan sensor kejenuhan. LIPSTICK menjadi sebuah inovasi baru dalam melakukan mitigasi bencana tanah longsor. Aplikasi ini juga bisa merekam pergerakan awal massa tanah sebelum terjadinya suatu longsoran, mampu merekam intensiteas rekahan tanah, merekam jumlah volume air hujan dan juga mampu merekam gelombang di sekitar pusat tanah. Dengan ini di harapkan masyarakat di daerah perbukitan yanbg rawan longsor bisa lebih mewaspadai tanah longsor sehingga mampu menekan jumlah korban jiwa akibat longsor.
Dalam pembuatan alat pendeteksi tanah longsor, Tim ini di Pandu oleh Sumardi ST.,MT Selaku Dosen S1 Teknik Elektro UNDIP. Yang menjadi keunggulan dari alat ini adalah alat ini memiliki tampilan yang simple sehingga akan semakin mudah di gunakan untuk semua medan dan lokasi tanah longsor, dan alat ini dapat mentransmisikan data ke pemerintah dan masyarakat sekitar dan alat ini lebih ekonomis dibanding alat pendeteksi lainnya.