Pada hari Minggu tanggal 16 Oktober 2016 pukul 18:30 WITA, Jembatan Kuning penghubung Nusa Lembongan dan Ceningan di Klungkung Bali putus. Kejadian tersebut terjadi saat warga melintas untuk memperingati upacara agama Hari Nyepi Segara di Pura Bakung Ceningan. Sebelum runtuh jembatan tersebut sudah goyang-goyang kemudian ambruk lalu beberapa pengendara motor dan orang jatuh ke laut yang sedang surut. Beberapa warga yang ada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban.
Putusnya jembatan tersebut karena jembatan tidak bisa menahan beban yang terlalu banyak, Jembatan Lembongan patah di bagian tengah akibatnya warga yang sedang melintas tercebur ke laut. Pencarian dilakukan oleh masyarakat dan aparat setempat. Berdasarkan data Pusat Krisis Kesehatan dalam kejadian tersebut terdapat 8 orang meninggal dunia, 2 luka berat, dan 32 luka ringan. 8 orang yang meninggal dunia tersebut terdiri dari 4 laki laki dan 4 perempuan, antara lain :
1. I Wayan Sutamat (49 tahun) asal Jungut Batu
2. Putu Ardiana (45 tahun) asal Lembongan
3. I Putu Surya (3 tahun) asal Jungut Batu
4. I Gede Senan (40 tahun) asal Kutampi Nusa Penida
5. Ni Wayan Merni (55 tahun) asal Jungut Batu
6. Ni Wayan Sumarti (56 tahun) asal Klatak
7. Ni Putu Krisna Dewi (9 tahun)
8. Ni Kadek Mustika (6 tahun)
Korban yang mengalami luka ringan langsung diberikan pertolongan dan dibawa ke Puskesmas 2 Nusa Penida dan Puskesmas Ceningan. Korban yang selamat dalam kejadian tersebut dievakuasi ke tempat yang aman.
Upaya yang telah dilakukan di tingkat Kabupaten antara lain melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait, membantu dalam proses evakuasi, memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban, melakukan pendataan para korban meninggal dan luka. Upaya yang dilakukan oleh tingkat Provinsi antara lain melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Pusat Krisis Kesehatan terus memantau dan melaporkan perkembangan kejadian jembatan putus ini.