Indonesia telah membagikan strateginya dalam menangani pandemi COVID-19 dalam sebuah forum internasional yang bernama Preparedness and Resilience for Emerging Threats (PRET). Forum tersebut diadakan oleh WHO, pada tanggal 24 – 26 April 2023 di Jenewa Swiss.
Dalam forum tersebut, dr. Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan Indonesia memaparkan berbagai strategi yang telah diambil untuk menangani pandemi COVID-19, seperti strategi ketahanan farmasi dan alat kesehatan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam memproduksi vaksin, obat COVID-19, Produksi APD, hingga produksi alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti pulse oximetry, E-Ray, CT Scan, sterilizer, dan ventilator.
Selain itu, Indonesia juga melakukan strategi lainnya seperti mengadakan pelatihan pelatihan kesiapsiagaan pandemi di rumah sakit, hingga mengintegrasikan COVID-19 dan influenza dalam sistem surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang bertujuan untuk melakukan identifikasi patogen yang berkembang secara cepat dengan genomic sequencing
Pada pertemuan ini juga ditekankan mengenai adanya kerjasama serta dukungan dari segala pihak dalam menghadapi berbagai macam penyakit yang berpotensi untuk menimbulkan pandemi. Selain itu PRET juga akan memperkuat perencanaan kesiapsiagaan menghadapi pandemi dengan memperkuat sistem kesiapsiagaan dan respon terhadap kedaruratan berdasarkan jalur penularan kelompok patogen, seperti patogen pernapasan.
Di Kesempatan yang sama, WHO juga turut meluncurkan modul pertama dari PRET yang dibentuk untuk berfokus dalam kesiapsiagaan pandemi yang disebabkan oleh patogen pernapasan.