Bencana alam memang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. sehingga masyarakat harus waspada terhadap bencana alam yang akan terjadi sewaktu waktu. Kali ini bencana alam Angin puting beliung dan tanah longsor terjadi di wilayah kecamatan Lamaknen dan Lamaknen Selatan khususnya di Desa Fulur, Makir, Mahuitas, dan Nualain
Kejadian tersebut terjadi pada 10 Februari 2017 dan mengakibatkan kerusakan rumah warga dan tempat umum. Selain itu, akibat angin puting beliung dan longsor juga mengakibatkan jalan negara sepanjang 750 meter putus total sehingga membuat akses transportasi menuju Kota Atambua, Ibukota Kabupaten Belu terputus. Selain tanah longsor bencana alam angin puting beliung dialami warga Kecamatan Tasifeto Timur menyebabkan sekitar tujuh rumah warga rusak ringan.
Pada saat kejadian , Untuk Pelayanan kesehatan tetap dilakukan di Puskesmas Dilumil dan Nualain serta membuka Posko Kesehatan di Polindes Makir dan Polindes Mahuitas serta melakukan Puskesmas Keliling di sekitar Lokasi terdampak bencana Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor.
Berdasarkan data Pusat Krisis Kesehatan, Tim Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belu langsung melakukan investigasi terkait angin puting beliung dan tanah longsor sekaligus menginstruksikan untuk melakukan Pelayanan kesehatan di lokasi bencana secara mobile dan Pelayanan dalam gedung.
Saat ini kondisi puing-puing rumah warga seperti seng masih dibiarkan berhamburan karena harus dilakukan ritual adat sebelum diangkat. Yang perlu diwaspadai saat ini kemungkinan terjadinya peningkatan kasus diare akibat ketersediaan air bersih yang kurang serta penyakit ISPA.