Bencana tanah longsor besar kembali terjadi di Indonesia. Tanah longsor terjadi di Desa Bunaran Pulung, Ponorogo pada sabtu 1 April 2017 pukul 08.00 WIB. Dalam kejadian tersebut terjadi dengan volume longsor panjang sekitar 800 M, dan tinggi sekitar 20 M. Longsor menimbun rumah dan masyarakat yang sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan.
Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Ponorogo, diperkirakan terdapat 11 orang yang masih tertimbun longsor. Belum dapat dipastikan berapa jumlah keseluruhan korban yang tertimbun longsor yang berasal dari warga yang di dalam rumah dan bekerja memanen jahe saat longsor berlangsung. Rumah yang terdampak sekitar 25-30 unit rumah.
Berdasarkan data Pusat Krisis Kesehatan, data terakhir korban hilang mencapai 23 orang, 6 orang luka berat/rawat inap, 916 luka ringan/rawat jalan dan 329 orang masih mengungsi ketempat aman.
Tim kaji cepat Univesitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung melakukan penelitian di tempat longsor tersebut,
Dalam hasil kajian tersebut, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tanah longsor. secara kondisi alam memang sudah menunjukkan risiko tinggi tanah longsor. Namun penyebab terjadinya longsor karena tingkat kemiringan tebing cukup curam, selain itu struktur batuannya berupa lapukan dari gunung berapi.
Selain itu , Hampir seluruh tanah di bukit sekitar lokasi bencana saat ini menjadi ladang jahe. Seharusnya bukit tidak boleh berubah fungsi menjadi ladang dan sawah. Perubahan fungsi tanah tersebut membuat kondisi tanah tidak stabil. Sehingga hal tersebut menjadi pemicu tanah longsor.