Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersiap menghadapi fenomena alam yang bernama La Nina. La nina sendiri merupakan fenomena yang terjadi akibat interaksi antara permukaan laut yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu normalnya di samudera pasifik. adanya fenomena La nina ini akan memberikan dampak perubahan iklim secara global, termasuk Indonesia, yang menyebabkan tinggi nya curah hujan di hampir sebagian besar wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh BMKG terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, dimana data menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan bisa mewaspadai adanya potensi penyakit yang biasa muncul akibat adanya perubahan cuaca dan musim hujan seperti Diare, Demam Berdarah, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Penyakit kulit, Penyakit saluran cerna lain, dan Perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Bagi masyarakat yang memiliki keluhan tersebut, dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan penanganan dan pengobatan secara baik dan tepat.
sumber :