Saat musim kemarau tiba, bencana kekeringan mengancam beberapa wilayah di tanah air, terutama untuk wilayah yang memiliki cadangan air yang sedikit ditambah dengan penampungan air yang tidak maksimal. Oleh sebab itu, pencegahan kekeringan sangat penting dilakukan agar bisa terhindar dari bencana kekeringan. Bencana kekeringan sering kali menimbulkan berbagai macam masalah, seperti, warga mengalami kesulitan mendapatkan air dan juga banyak para petani yang harus gagal panen karena tanaman mereka kekurangan air.
Yang paling umum untuk mengatasi kekeringan adalah dengan menggunakan waduk dan embung. Cara tersebut adalah dengan menampung air ketika musim hujan dan bisa dipergunakan saat musim kemarau berkepanjangan.
Mengatasi kekeringan juga bisa dengan Mulsa. Mulsa Adalah suatu material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Mulsa dibagi menjadi dua kelompok yaitu Mulsa Organik dan Mulsa Anorganik.
Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman atau bibit ditanam (yogya.litbang.pertanian.go.id)
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung (yogya.litbang.pertanian.go.id)
Pemanfaatan mulsa masih belum banyak dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Lahan Rawa (Balittra), Tomat bisa ditanam pada lahan rawa, baik menggunakan metode surjan maupun hamparan, tergantung pada tipe luapan. Menannam tomat bisa dilakukan saat musim hujan dan musim kemarau.
Namun untuk mengtasi masalah kekeringan bisa menggunakan mulsa. Bahan yang bisa dijadikan mulsa antara lain mulsa plastik untuk yang anorganik, atau mulsa alang-alang, brangkasan palawija untuk organik.
Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan jika pemberian mulsa bisa meningkatkan hasil tomat. Walaupun ditanam saat musim kemarau, namun menanam tanaman dengan mulsa masih tetap akan mendapatkan hasil panen.
Bahan mulsa terbaik adalah yang berasal dari brangkasan palawija dengan hasil mencapai 23,6 ton per hektar. Mulsa dari alang alang memberikan hasil 19,0 ton per hektar, mulsa plastik 15,9 ton per hektar, sedangkan tanpa mulsa hanya menghasilkan 12,3 ton per hektar.
http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=750&Itemid=5