Semakin maraknya pembukaan lahan dengan melakukan pembakaran hutan itu bukan merupakan sebuah solusi melainkan menjadi masalah barau. Karena dampak dari kebakaran hutan sangat fatal hingga bisa menyebabkan kabut asap hal ini tentu dapat mengganggu aktifitas dan juga kesehatan masyarakat dampak utama adalah gangguan respirasi dari partikel dan gas berbahaya yang terhirup oleh manusia. Langkah awal untuk mengurangi dampak kabut asap adalah dengan menggunakan masker. Namun dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) sangat menganjurkan agar melakukan pembersihan di area hidung dengan menyemprotkan cairan NaCl, karena jika kotoran terlalu lama dalam hidung bisa jadi kuman penyakit.
Bagi masyarakat yang terkena dampak kabut asap, ada baiknya melakukan pembersihan hidung sehari 2 kali yaitu di pagi dan sore hari. Masyarakat juga bisa datang langsung ke petugas kesehatan yang tersedia di posko atau menghubungi dokter Spesialis THT. Kabut asap tak hanya berdampak buruk bagi sistem pernapasan manusia, tetapi juga pada mata. Masyarakat terlalu fokus untuk melindungi alat pernapasan sehingga lupa bahwa mata juga sangat penting di jaga saat terjadi kabut asap. Ada baiknya lindungi mata menggunakan kaca mata agar mata tidak terkena paparan kabut asap.
paparan kabut asap bisa menyebabkan kekeringan air mata. Air mata sangat penting sebagai perlindungan mata. Jika mata sering terkena kabut asap tentu akan menyebabkan mata menjadi kering sehingga akan timbul masalah di mata seperti, mata kering, gatal gatal dan akan terasa perih. Ada baiknya jika mata sudah perih gunakan obat tetes mata agar mata jadi terlindung. Tidak disarankan mencuci mata dengan air, karena bisa menimbulkan iritasi berlebih.
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/penanggulangan-dampak-kabut-asap