Langkah Menghindari Bahaya Sambaran Petir

2,105

Langkah Menghindari Bahaya Sambaran Petir

(BMKG) melalui situs resminya menginformasikan bahwa awal musim hujan 2020 diperkirakan akan dimulai secara bertahap di akhir bulan Oktober 2020. Tahapan musim hujan ini juga diperkirakan akan dimulai dari wilayah Indonesia Barat.

Hal tersebut juga sering diiringi oleh fenomena petir,  fenomena petir di Indonesia terbentuk dari awan cumulonimbus (Cb) dimana pada fase awal pertumbuhan berwarna putih dan pada fase matang akan berwarna abu kehitaman.

Oleh karena itu masyarakat diminta selalu waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan dari fenomena petir tersebut, berikut adalah langkah - langkah untuk menghindari bahaya sambaran petir.

1. Jika Anda terperangkap diluar segera masuk kedalam bangunan. Tidak ada tempat aman yang aman bila ada diluar, segera berlindung bila Anda telah mendengar guntur.

2. Jangan berada di lapangan terbuka seperti sawah, taman terbuka dan tempat terbuka lainnya. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energi.

3. Jika sedang dikolam renang terbuka dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah untuk keluar untuk menghindari bahaya yang akan diakbitkan dari sambaran petir.

4. jangan berlindung dibawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh.

5. jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.

6. Jika sedang berteduh diluar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.

7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhendi dan cari tempat berlindung.

 

Berikut merupakan tempat yang cukup aman dari bahaya petir adalah: 

1. Mobil, karena petir hanya mengelilingi permukaan mobil dan jatuh ke tanah.

2. Rumah, dengan syarat jika ada petir cabut stop kontak listrik seperti televisi dan komputer karena antena tv bisa menghantarkan listrik yang tersambar petir, menjauhlah dari peralatan rumah yang terbuat dari logam seperti kusen atau pegangan pintu dari logam.

Sumber: BPBD Provinsi Jawa Barat