Early warning atau peringatan dini merupakan pemberitahuan bahwa kejadian alam akan terjadi. Jadi, peringatan dilakukan sebelum waktu terjadinya suatu kejadian alam yang diprediksi. Peringatan tersebut dihasilkan oleh sebuah sistem yang disebut sistem peringatan dini (early warning system).
Kejadian alam yang diperingatkan tersebut juga mencakup bencana alam yang telah diprediksi akan terjadi. Dengan demikian, dalam kondisi waspada maupun siaga bencana alam, masyarakat pun dapat segera menerapkan langkah-langkah evakuasi lebih awal demi mencegah maupun menekan dampak dari bencana tersebut, termasuk risiko keselamatan yang bisa membahayakan nyawa.
Peringatan dini yang diberikan kepada masyarakat disampaikan lewat bahasa yang ringkas dan efektif agar pesan intinya dapat segera diterima dan dipahami oleh masyarakat. Sebagai contoh, penggunaan sirine dan kentongan adalah salah satu bentuk jenis bahasa yang digunakan dalam penyampaian peringatan dini kepada masyarakat dalam kondisi kritis atau siaga bencana. Harapannya adalah agar masyarakat dapat segera menangkap maksud yang dimaksud oleh sirine atau kentongan, sehingga masyarakat pun bisa melakukan respon terhadap informasi tersebut dengan cepat dan tepat.
Di Indonesia, adanya sistem peringatan dini memainkan peran krusial dalam langkah antisipasi bencana alam. Apalagi dengan mengingat fakta bahwa Indonesia memiliki ancaman bencana alam yang cukup tinggi. Dan dengan adanya peringatan dini, masyarakat diharapkan dapat bereaksi dengan sigap dan tanggap dalam situasi kritis dan waktu sempit guna meminimalisir risiko yang dapat timbul.