Indonesia merupakan negara rawan bencana, baik bencana alam ataupun bencana non alam yang biasanya terjadi dalam kehidupan sosial warga yang bisa menimbulkan kerugian di aspek kehidupan sehingga diperlukan suatu penanganan khusus untuk menanggulangi masalah ini. Saat terjadi kondisi darurat dan bencana, Rumah Sakit dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya harus aman dan mudah diakses serta dapat berfungsi secara maksimal agar bisa menyelamatkan korban. Dengan fasilitas yang aman dari bahaya bencana diharapkan bisa melindungi pasien dan juga petugas kesehatan dengan memastikan ketahanan dari struktur fasilitas kesehatan, memastikan bahwa fasilitas dan pelayanan kesehatan dapat berfungsi, meningkatkan kemampuan manajemen darurat dari petugas kesehatan dan instansi terkait.
Pusat Krisis Kesehatan memiliki target 170 kabupaten/kota rawan bencana yang telah menjadi rencana strategis. Penguatan kabupaten/kota ini akan dilakukan bertahap dalam kurun waktu 5 tahun yaitu 2015 – 2019, dengan mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas kabupaten/kota dalam mengembangkan program fasilitas pelayanan kesehatan yang aman di wilayahnya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan studi kasus, karena metode ini efektif untuk mengeksplorasi fenomena yang belum pernah diteliti sebelumnya agar bisa mendapatkan gambaran detail dan rincian alur implementasi program fasyankes yang aman di RS dan Puskesmas yang menjadi sasaran penelitian.
Studi kasus ini dilakukan di 1 RS dan 1 Puskesmas 10 Kabupaten/Kota yang menjadi target indikator PKK tahun 2016 ini dan dilakukan bertahap. RS dan Puskesmas yang menjadi sasaran penelitian adalah fasyankes utama yang berada di suatu wilayah Kabupaten/Kota yang menjadi masukan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tersebut. Untuk itu Pusat Krisis Kesehatan mengadakan kegiatan workshop dengan wacana menyusun instrumen penelitian studi kasus ini dengan tajuk “Workshop Penyusunan Instrumen Penelitian Studi Kasus di 10 RS dan 10 Puskesmas di 10 Kab/Kota target indikator tahun 2016 dalam Meningkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana” yang dilaksanakan di Hotel Puri Denpasar, Jakarta pada Kamis, 29 September 2016.