Kejadian bencana tidak hanya mengakibatkan terjadinya korban manusia, tetapi juga berdampak pada rusaknya fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan data Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam kurun waktu 5 tahun (2009-2013), sebanyak 2871 fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana, yang berakibat pada terganggunya pelayanan kesehatan. Untuk itu tidaklah berlebihan jika Puskesmas , Rumah Sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya sebagai “nadi” pelayanan kesehatan masyarakat dijadikan fokus mitigasi dan pengurangan risiko bencana. Dimaksudkan bahwa jikapun bencana besar terjadi (dalam skala dan dampak) “nadi” ini tetap mampu berdenyut, memberikan pelayanan kesehatan, dapat berfungsi secara memadai saat dan pasca bencana, menjamin keamanan para pasien dan tenaga kesehatan dalam bekerja.
Kementerian Kesehatan dalam hal ini Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan telah melakukan Workshop Fasilitas Kesehatan Aman Bencana, 12-15 Mei 2014. Rekomendasi dari workshop tersebut salah satunya adalah Pembentukan Forum Fasilitas Kesehatan Aman Bencana, yang ditindaklanjuti dengan Workshop yang dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton tanggal 18 Juni 2014, didukung oleh World Bank.
Workshop dihadiri 70 peserta, dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan, dr. Sri Henni Setiawati MHA. Dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan pembentukan Forum Fasilitas Kesehatan Aman Bencana,diawali oleh oleh Sri Henni (Kemenkes), Darren W (World Bank), Dodi (BNPB), dilanjutkan oleh seluruh peserta, perwakilan Kementerian/Lembaga serta Organisasi Profesi, dan LSM, diantaranya, Kemhan, Kemensos, PERSI,KARS, IDI, MDMC, dll
Dalam workshop ini pembicara memaparkan topik Pengalaman Internasional Tentang Pengelolaan Forum dan Sekretariat Fasilitas Kesehatan yang Aman Bencana, oleh DR. Fauzan, MSc, Eng. Dalam paparannya membandingkan forum yang sama di Philipina, yang menggabungkan dalam satu forum untuk Sekolah dan Fasilitas Kesehatan Aman Bencana. Pembicara kedua mengenai Pembelajaran Pengelolaan Sekretariat dan Forum Sekolah Aman Bencana di Indonesia yang telah dilaksanakan Kemendiknas oleh Gogot Suharwoto, PhD. Serta penanggap dr Nyoman Kandung, MPH.
Setelah rehat siang, peserta dibagi 2 (dua) kelompok untuk mendiskusikan dan membahas bentuk, susunan organisasi, tugas dan fungsi, sekretariat serta program kerja. Workshop diakhiri dengan pembacaan rekomendasi :
- Membentuk forum sebagaiwadah komunikasi dan informasi, serta pembelajaran (lesson learnt/best practicies), yang terdiri lintas kementerian /lembaga terkait, akademisi, LSM, POLRI-TNI, mitra internasional, asosiasi profesi, perhimpunan/pemilik faskes dan perwakilan /tokoh masyarakat serta media
- Mengesahkan struktur organisasi Forum Fasilitas Kesehatan Aman Bencana yang dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan.
- Membangun jejaring komunikasi dan informasi antar anggota forum melalui mailing list dan pertemuan berkala
- Membuat perencanaan jangka pendek dan jangka menengah 2015 - 2019, melaksanakan kegiatan, evaluasi dan dokumentasi kegiatan Forum Fasilitas Kesehatan Aman Bencana