Ibadah haji 1444H bagi kaum muslimin sudah didepan mata. Melihat hal tersebut, pemerintah terus melakukan persiapan guna memberikan pelayanan yang terbaik bagai para Jemaah haji di Indonesia selama berada di tanah suci Mekkah.
Berbeda dengan penyelenggaraan haji beberapa waktu lalu, dimana terjadi pembatasan usia jemaah haji sebagai akibat dari pandemi COVID-19 yang sedang terjadi, kini kuota Jemaah haji tahun 2023 dibuka dengan jumlah yang normal tanpa adanya pembatasan usia.
Pernyataan diatas merupakan kabari baik bagi seluruh Jemaah haji yang sebelumnya telah menunggu untuk segera diberangkatkan, terutama bagi para Jemaah haji yang sudah menginjak lanjut usia dan telah melunasi biaya perjalanan.
Namun demikian, jumlah Jemaah haji lanjut usia yang meningkat sebanyak 67.199 orang (33.05%), menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara ibadah haji. Seperti yang diketahui bersama bahwa Jemaah haji lansia memiliki kebutuhan khusus, terutama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, Jemaah lansia juga membutuhkan dukungan emosional dan perhatian khusus dalam menjalankan ibadah haji.
Dalam pesannya pada pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes menyatakan bahwa peningkatan jumlah Jemaah lansia ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi Jemaah terutama lansia.
Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan Jemaah haji terutama Jemaah haji lansia agar sehat selama menjalani rangkaian ibadah haji melalui pemeriksaan kesehatan bagi Jemaah haji, vaksinasi Covid-19 dan vaksinasi meningitis, serta menyiapkan gelang penanda bagi Jemaah risiko tinggi.