Fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya yang berada pada jalur mudik, berperan penting dalam memastikan para pemudik mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan amanat UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggungjawab atas ketersediaan sumberdaya, fasilitas dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan tanpa mengabaikan mutu pelayanan kesehatan. Dalam mewujudkan kesiapsiagaan terhadap arus mudik dan arus balik tersebut, Pusat Krisis Kesehatan telah menyelenggarakan kegiatan Supervisi kesiapan layanan kesehatan di Kabupaten/Kota, pelabuhan dan bandara dalam rangka Arus Mudik dan Arus Balik 2018.
Sasaran dari kegiatan supervisi ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 4-9 Mei 2018. Terdapat 14 tim yang diberangkatkan untuk melakukan supervisi ke kabupaten/kota yang rawan kecelakaan lalu lintas yaitu :
- DKI Jakarta : Sudinkes Jaksel, Sudinkes Jakut, Sudinkes Jaktim, Sudinkes Jakpus, Sudinkes Jakbar
- Banten : Dinkes Prov. Banten, KKP Merak, KKP Bandara Soekarno Hatta
- Jawa Barat : Dinkes Garut, Dinkes Karawang, Dinkes Cianjur
- Jawa Tengah: Dinkes Banyumas, Dinkes Purworejo, Dinkes Magelang, Dinkes Rembang, Dinkes Pati, Dinkes Blora
- Jawa Timur : Dinkes Tuban, Dinkes Bojonegoro, Dinkes Lamongan, Dinkes Ponorogo, Dinkes Kediri, Dinkes Jombang, Dinkes Mojokerto, Dinkes Probolinggo, Dinkes Situbondo, Dinkes Banyuwangi, Dinkes Jember, Dinkes Pamekasan, Dinkes Sumenep
- Sulawesi Selatan : Dinkes Takalar, Dinkes Pangkep, Dinkes Maros, KKP Pelabuhan Makassar
- Sulawesi Tengah : Dinkes Parigi Moutong
- Kalimantan Timur : KKP Pelabuhan Balikpapan
- Lampung : Dinkes Lampung Timur, Dinkes Lampung Selatan, Dinkes Lampung Tengah
- Sumatera Barat : Dinkes 50 Kota, Dinkes Bukittinggi, Dinkes Padang Pariaman
Komponen kesiapan yang dinilai pada Dinas Kesehatan adalah SPGDT, Pos Kesehatan, Kesiapan bencana/krisis kesehatan, kesehatan pengemudi, promosi kesehatan. Sedangkan untuk KKP, aspek yang dinilai adalah kesiapan pos kesehatan dan kesiapan bencana/krisis kesehatan. Selain hal tersebut, tim Supervisi juga memberikan sosialisasi dan penjelasan mengenai format pelaporan arus mudik/balik dan cara menyampaikan pelaporan tersebut ke Pusat Krisis Kesehatan.
