Kegiatan Sosialisasi Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2018 tepatnya di Ruang Pertemuan Hotel Kenari Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 orang warga sekitar Kelurahan/Desa.
Acara yang berisikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Bapak Pius Lustrilanang, S.IP, MSi, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Alor Bapak Dominggus Prakameng, SKM serta Kasubbid Pemantauan dan Informasi PKK Kemenkes Ibu drg. Hadijah Pandita, MKes.
Sosialisasi Pengurangan Risiko krisis kesehatan mengambil tema gempa bumi, Karena Kabupaten Alor merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur secara geologi termasuk dalam wilayah tektonik Busur Banda. Wilayah ini memiliki tingkat seismitas tinggi karena merupakan zona pertemuan lempeng tektonik Indo -- Australia, Eurasia dan Pasifik. Aktivitas kegempaan di Kabupaten Alor terpengaruh oleh Penunjang lempeng Indo -- Australia menyusup kebawah lempeng Eurasia yg ditandai dengan adanya palung lautan (Oceanic trough) diselatan Pulau Timor. Kabupaten Alor juga rawan terhadap gempa bumi karena adanya struktur sesar naik flores dan sesar naik Wetar yang terbentuk akibat tunjangan balik lempeng Eurasia terhadap lempeng Indo -- Australia. Sesar Naik Flores dan Sesar Naik Wetar menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Alor Tahun 1991 dan 2004 yang menewaskan puluhan orang.
Pada tanggal 4 November 2015 pukul 10.44 WIB di Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor juga kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan 6,2 SR . Akibat Gempa tersebut 1 orang luka berat/ patah tulang karena tertindih runtuhan bangunan dan 3 orang mengalami trauma berat, 214 unit rumah rusak dengan rincian 167 unit rusak berat (Rb) dan 47 unit rusak ringan (Rr), 1 Puskesmas rusak, 2 unit Posyandu ambruk serta Paud, SD, SMP dan SMK ikut juga ambruk. Pusat Gempa berlokasi di 8.20 LS dan 124, 94 BT.
Materi yang disampaikan oleh para narasumber dari Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Kasubbid Pemantauan dan Informasi PKK Kemenkes serta Komisi IX DPR RI disimak dengan antusias oleh masyarakat yang hadir juga diberi kesempatan berinteraksi dengan para narasumber melalui sesi tanya jawab. Peserta diberikan souvenir dari Pusat Krisis Kesehatan.