Wilayah Sleman termasuk wilayah yang sangat rentan terjadi bencana. Bencana gempa bumi dan Erupsi gunung api sangat mengintai wilayah ini. oleh sebab itu BPBD wilayah Sleman gencar melakukan pelatihan dan sosialisasi terkait bencana. Sosialisasi bencana gencar di lakukan di beberapa sekolah terutama sekolah SD. Hal ini agar anak anak bisa melakukan apa yang harus di lakukan saat terjadi bencana selain itu juga BPBD sleman gencar melakukan simulasi bencana yang melibatkan beberapa sekolah di wilayah sleman.
Oleh sebab itu Sleman saat ini sudah memiliki Sekolah siaga bencana (SSB), saat ini Sleman kembali menambah 5 sekolah untuk menjadi sekolah siaga bencana. Ke 5 sekolah tersebut berada di wilayah Cangkringan, sekolah yang menjadi sekolah siaga bencana adalah SD Negeri Srunen, SD Negeri Glagaharjo, SD Negeri Bronggang, SD Negeri Banaran, dan SD Muhammadiyah Cepitsari. Dengan sekolah siaga bencana ini diharapkan akan melahirkan masyarakat yang mandiri dan tangguh terutama saat sedang menghadapi bencana.
Dengan kembali di tunjuknya lima sekolah menjadi SSB, saat ini Sleman sudah memiliki 13 sekolah siaga bencana, dengan Ini di harapkan mitigasi bencana harus menjadibagian dari budaya dan local wisdom masyarkat Sleman. pembinaan dan pelatihan cara penanggulangan bencana harusdimulai sejak dini. Sehingga kalangan usia mudah sudah bisa bertindak saat terjadi bencana untuk meminimalisir resiko bencana.
