RSPI Sulianti Saroso Gelar Simulasi Vaksinasi COVID-19

546

RSPI Sulianti Saroso Gelar Simulasi Vaksinasi COVID-19

RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso menggelar simulasi vaksinasi COVID-19 pada Rabu (16/12). Simulasi dilakukan untuk memetakan protokol pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Tahap pertama vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan ada lebih dari 500 tenaga kesehatan di RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria penerima vaksin COVID-19.

“Tenaga kesehatan yang masuk kriteria penerima vaksin sebanyak 575. Setelah diskrining ada yang eksklusi apakah hamil, komorbid jadi tinggal 375 orang,” katanya, Rabu (16/12)di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Ia melanjutnya pihaknya sudah membentuk panitia untuk pelaksanaan vaksinasi. Sehingga tenaga kesehatan RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria dan lolos skrining siap dilakukan vaksinasi.

Tata cara vaksinasi dimulai dari Pendaftaran, skrining, pemeriksaan dokter, vaksinasi, observasi. Pendaftaran dilakukan melalui google form dengan mengisi data identitas diri, gejala yang sama seperti COVID-19, riwayat penyakit terdahulu. Setelah itu penerima vaksin menuju meja skrining untuk memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.

Setelah memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin maka dilanjutkan masuk ke ruang layanan vaksinasi. Setelah diberi vaksin selanjutnya menuju meja observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak.

Usai 30 menit menunggu, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Penerima vaksin diminta kembali setelah dua minggu ke depan untuk vaksinasi yang kedua.

Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan simulasi akan terus dilakukan secara masif.

“Saya bersyukur karena simulasi yang kita laksanakan berjalan baik dan kita akan secara masif melakukan simulasi sampai waktu tiba dimana Emergency Use Autorization sudah diberikan BPOM baru kita bisa melaksanakan vaksinasi,” kata Menkes Terawan.

Ketika tiba waktunya vaksinasi, tambah Menkes Terawan, sudah tidak ragu-ragu lagi karena sudah terbiasa saat simulasi. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MENKO PMK) Muhadjir Effendy mengaku antusias menyaksikan simulasi vaksinasi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso. Walaupun simulasi vaksin tersebut baru ditetapkan untuk pemberian kepada tenaga kesehatan ke depannya tinggal diselaraskan bagaimana simulasi pemberian vaksin untuk masyarakat.

Namun demikian, baginya yang terpenting adalah tidak ada KIPI setelah vaksinasi.

“Tidak ada KIPI setelah vaksin. Itu yang paling penting. Mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambah imunitas tenaga kesehatan,” kata Menko PMK Muhadjir.

 

Sumber : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/