Kabupaten Malang, 21 Oktober 2021
"Dunia persepakbolaan nasional kembali berduka pasca tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan selepas pertandingan sepak bola Liga 1 yang mempertemukan Persebaya dan Arema FC tanggal 1 Oktober 2022.
Kejadian yang menyebabkan 133 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat dan 484 orang luka ringan/sedang, diakibatkan karena desak-desakan dan penumpukan di titik pintu keluar. Hal ini menyebabkan banyak orang mengalami kekurangan oksigen dan sesak nafas yang kemudian diperburuk oleh efek gas air mata.
Selain menimbulkan trauma fisik, tragedi ini juga menimbulkan trauma psikis. Semua korban luka ringan, sedang, dan berat sudah mendapatkan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan serta semua korban meninggal dunia telah berhasil diidentifikasi. Namun, tragedi ini masih menyisakan permasalahan besar berupa potensi munculnya permasalahan kesehatan jiwa pasca kejadian. Apabila potensi ini tidak diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat, maka permasalahan ini bisa menjadi beban layanan kesehatan.
Setelah kejadian, sejumlah relawan kesehatan dari organisasi profesi seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, melakukan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dalam bentuk konseling bagi korban luka dan keluarga korban meninggal. Di satu sisi, dukungan ini tidak bisa selesai dilakukan hanya dalam waktu singkat, namun harus dilakukan secara mandiri, bertahap dan berkelanjutan. Di sisi lain, keberlanjutan dari dukungan ini tidak bisa dibebankan kepada para relawan karena relawan memiliki masa penugasan yang terbatas.
Oleh sebab itu, dukungan ini harus dilanjutkan oleh tenaga kesehatan setempat yang berkompeten. Tenaga kesehatan yang diharapkan dapat melanjutkan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial ini adalah tenaga medis dari Puskesmas di 3 wilayah yang masyarakatnya terdampak seperti Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu.
Berdasarkan kepada pertimbangan tersebut, Pusat Krisis Kesehatan melakukan kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Kaji Cepat Kesehatan Terkait Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 19 sampai dengan 20 Oktober 2022 dengan jumlah total peserta sebanyak 67 orang tenaga kesehatan yang berasal dari beberapa puskesmas di 3 kabupaten/kota (61 orang) dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu (6 orang). Kegiatan ini dibuka secara daring oleh Plt. Kepala Pusat Krisis Kesehatan.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan berbagai materi teknis terkait Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial serta materi umum terkait Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan. Peserta juga mendalami materi-materi yang diberikan lewat pembahasan studi kasus di bawah panduan para fasilitator yang merupakan Psikiater dan Psikolog dari RSUD dr. Saiful Anwar, Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jawa Timur.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat respon tenaga kesehatan dalam memberikan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dalam menghadapi krisis kesehatan.