19 Januari 2023
Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 lalu menimbulkan dampak kesehatan yang besar, terutama pada pelayanan kesehatan. Penanganan bencana gempa di Kabupaten Cianjur telah dilakukan dengan maksimal selama masa tanggap darurat berlangsung. Saat ini, telah masuk ke masa Pascabencana, maka Pusat Krisis Kesehatan melakukan pertemuan koordinasi dan evaluasi penanganan gempa Kabupaten Cianjur pada tanggal 17 – 19 Januari 2023 di Kabupaten Cianjur. Agenda pada pertemuan ini diantaranya melakukan Post Disaster Need Assessment (PDNA) pasca terjadinya gempa bumi, dan After Action Review (AAR).
Post Disaster Need Assessment (PDNA) dilakukan di tiga lokasi yaitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, RSUD Sayang, dan Puskesmas Cijedil. Penilaian yang dilakukan di tiga lokasi tersebut diantaranya kerusakan bangunan dan kendaraan, program, pembiayaan, dan sumber daya manusia. Kegiatan ini melibatkan Lintas Program di lingkungan Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah Kabupaten Cianjur, organisasi profesi, dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Selain Post Disaster Need Assessment (PDNA), After Action Review (AAR) juga dilakukan untuk mengetahui upaya respons kedaruratan yang telah dilakukan dalam rangka identifikasi dan dokumentasi best practices serta tantangan yang dihadapi dilapangan. Review yang dilakukan meliputi koordinasi antar klaster kesehatan untuk akses evakuasi medis, manajemen data dan informasi, pelayanan kesehatan medis, manajemen klaster kesehatan, manajemen logistik kesehatan, dan manajemen tenaga cadangan kesehatan. Output dari hasil After Action Review (AAR) diantaranya upaya jangka pendek yang dibutuhkan untuk memastikan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana yang akan datang, upaya jangka menangah dan panjang dalam rangka memperkuat kapasitas sistem kesehatan (termasuk penguatan kelembagaan).
Dengan dilaksanakannya pertemuan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk memperkuat respons kedaruratan pada bencana lainnya untuk meminimalisis dampak yang ditimbulkan.