Banggai Laut, 16 Juli 2022
Dalam rangka mendukung transformasi kesehatan untuk memperkuat sistem ketahanan kesehatan di Indonesia, Pusat Krisis Kesehatan menghadiri Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengelola Sistem Informasi Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten Banggai Laut yang diselenggarakan pada tanggal 14-16 Juli 2022 oleh UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (P2KT) Provinsi Sulawesi Tengah. Pusat Krisis Kesehatan hadir sebagai narasumber yang diwakili oleh dr. Eko Medistianto, M.Epid dan Albet Nomeri, S.Sos dari Tim Kerja Tanggap Darurat dan Tim Kegawatdaruratan Medis, dan Julianto Prabowo, S.I.Kom dari Tim Kerja Pengelolaan Data dan Informasi, Pemantauan Krisis Kesehatan. Kegiatan peningkatan kapasitas ini dihadiri oleh 22 orang peserta yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Laut, RSUD Banggai Laut dan 10 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Banggai Laut.
Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Laut dan dimoderatori oleh tim dari UPT P2KT Provinsi Sulawesi Tengah. Tim dari Pusat Krisis Kesehatan memberikan pengetahuan tentang Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan, pembahasan ini penting untuk dipahami oleh pengelola Krisis Kesehatan di daerah. Dinas Kesehatan Kabupaten, Rumah Sakit dan Puskesmas perlu meningkatkan kapasitasnya untuk memperkuat ketahanan kesehatan dalam merespon kejadian bencana maupun krisis kesehatan. pada pertemuan ini juga peserta diberikan gambaran berupa simulasi penanganan kejadian bencana maupun krisis kesehatan yang bertujuan agar daerah dapat mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana maupun krisis kesehatan. Selain itu, dijelaskan juga terkait dengan pembentukan tim manajemen krisis kesehatan dan tim kegawatdaruratan medis dan pengelolaan data dan informasi dengan memanfaatkan sistem informasi agar laporan dan informasi yang telah dimiliki dapat terdokumentasi dengan baik, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Laut dapat mengetahui ancaman bencana apa yang ada di daerahnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam memperkuat Sistem Ketahanan Kesehatan terutama pada pengelolaan krisis kesehatan dan pemanfaatan sistem informasi.
