Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur telah mengukuhkan Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) untuk wilayah Regional Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2008 bertempat di Gelora Delta Sidoardjo.
Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur telah mengukuhkan Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) untuk wilayah Regional Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2008 bertempat di Gelora Delta Sidoardjo.
Provinisi Jawa Timur berpenduduk kurang lebih 37 juta jiwa dan terdiri dari 38 Kabupaten/Kota mempunyai potensi untuk terjadi krisis kesehatan akibat bencana alam maupun karena bencana sosial. Secara geografis wilayah jawa timur dapat digambarkan sebagai berikut:
- Jawa Timur terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia dan Australia serta lempeng Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
- Terdapat beberapa gunung api aktif
- Terdapat beberapa sungai besar dan kecil yang melewati kawasan padat penduduk yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor pada saat musim penghujan
- Terdapat beberapa suku bangsa, sosial budaya serta terdapat daerah-daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi (income competitive area)
Selain itu pantai selatan jawa timur berada pada patahan yang membujur dari barat ke timur, sehingga menempatkan 8 Kabupaten yang berada di wilayah pantai selatan jawa timur merupakan wilayah yang rawan bencana gempa bumi dan berpotensi terjadinya tsunami. Beberapa jenis bencana yang mungkin terjadi di jawa timur antara lain: Meletusnya gunung api, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puyuh, badai, tsunami, kekeringan, kebakaran, kebakaran hutan, konflik social, polusi lingkungan, epidemi, terorisme, kecelakaan transportasi, kecelakaan industri.
Dalam sambutannya Gubernur Jawa Timur mengatakan bahwa salah satu kendala dalam penanggulangan bencana adalah kurangnya sarana/prasarana penanggulangan baik dari segi peralatan maupun dari segi sumber daya manusia, oleh karena itu Gubernur sangat menyambut baik program dari Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan RI yang telah membentuk 9 Pusat Bantuan Regional di Indonesia melalui program Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) yang salah satunya adalah Jawa Timur.
Keberadaan Pemuda Siaga Peduli Bencana di Jawa Timur ini tentunya akan sangat membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanggulangan bencana utamanya dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dan sarana/prasarana penanggulangan bencana yang saat ini masih dipandang sangat kurang memadai apabila di bandingkan dengan besar dan intensitas kejadian bencana di Jawa Timur.
Pemuda yang tergabung dalam DASIPENA Jawa Timur berjumlah 5000 orang yang terdiri dari mahasiswa yang terkait dengan kesehatan, mahasiswa poltekes di 15 Kabupaten, dan santri dari pondok pesantren yang telah dilatih manajeman penanggulangan bencana dan Basic life suport.
Menteri kesehatan mengukuhkan 5000 orang DASIPENA Regional Surabaya, dimana bertepatan juga pada tahun 2008 ini sebagai satu abad Kebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan ini hendaknya menginspirasi pemuda untuk berperan aktif dan terlibat dalam penanggulangan krisis kesehatan (kemanusiaan) akibat bencana.
Proses pemberdayaan pemuda DASIPENA dalam hal kesiapsiagaan dan tanggap darurat masih memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Sesuai dengan semangan Hari Kebangkitan Nasional, Pemuda merupakan salah satu elemen masyarakat yang potensial untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam menolong sesama yang menderita.
Oleh karena itu di harapkan Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) menjadi salah satu bagian tim kesehatan pertama yang akan dimobilisasi selama masa tanggap darurat. Dasipena akan mendukung pelayanan kesehatan setempat dalam penanganan korban secara cepat dan memadai.