Jakarta, 28 April 2023
Pemerintah Indonesia tengah berupaya melakukan pemulangan WNI yang berada di Sudan yang saat ini sedang terjadi konflik. Pemerintah Indonesia telah melakukan rapat koordinasi yang didipimpin Kementerian Korrdinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan dihadiri oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, POLRI, TAGANA, Baznas, MDMC dan media. Hal ini dilakukan untuk mengoordinasikan persiapan penerimaan WNI dari sudan yang akan ditempatkan di Asrama Haji Pondok Gede. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan hadir yang diwakili oleh Pusat Krisis Kesehatan, Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan terutama pada sektor kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan terlibat dalam menyiapkan pelayanan keseahtan bagi WNI yang dievakuasi dari Sudan dan ditempatkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede sebelum dipulangkan ke tempat asal masing-masing. Adapun pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada yaitu screening kesehatan di pintu kedatangan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta, Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan oleh EMT Pusat Krisis Kesehatan Regional DKI Jakarta, UPK Kemenkes, Pusdokkes POLRI, MDMC dan Dompet Duafa. Selain itu juga dilakukan Swab Antigen kepada WNI, screening status kesehatan, vaksinasi COVID-19, Karantina Kesehatan bagi WNI dengan hasil positif swab antigen, dan Pelayanan Kesehatan Rujukan yang akan dilakukan di RS Haji. Pemerintah juga telah menyiagakan 4 unit ambulans untuk proses evakuasi yang berasal dari UPK Kemenkes, Pusat Krisis Kesehatan, MDMC dan Dompet Dhuafa.
Adapun rencana kedatangan WNI dari Sudan akan dibagi menjadi 3 gelombang yaitu sebanyak 390 orang di gelombang pertama sampai di Bandara Internasional Soekarno Hata pada 28 April 2023, selanjutnya gelombang kedua sebanyak 393 orang pada 30 April 2023, dan gelombang terakhir sebanyak 120 orang.