Daerah Sumatera Barat sudah beberapa kali terjadi Gempa besar. Berdasarkan Katalog gempabumi signifikan dan merusak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sumatera Barat pernah terjadi gempa bumi yang merusak sebanyak 6 kali, Gempa bumi tersebut diantaranya gempabumi Singkarak (1926 dan 1943), Pasaman (1977), Solok (2004) dan di Batu Sangkar (2007) terjadi 2 kali gempa dengan kekuatan 6.4 dan 6.3. namun saat ini potensi gempa bumi dan tsunami masih mengancam daerah Sumatera Barat.
Wilayah yang menjadi ancaman gempa bumi besar adalah Mentawai Megathrust. Penyebab terjadinya gempa bumi di Sumatera barat bukan hanya dari Mentawai Megathrust namun juga karena tatanan Tektonik di Sumatera. Tatanan Tektonik ini menjadi sumber terjadi gempa bumi, ke tiga tatanan tektonik tersebut adalah Zona Subduksi antara lempeng tektonik India-Australia dengan lempeng Eurasia, Mentawai Fault System (MFS) dan Sumatra Fault System (SFS) atau sesar Sumatera.
Penyebab Gempa Bumi Sumatera Barat
Zona Subduksi
Jalur Subduksi Sumatera merupakan Jalur lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di indonesia yang memanjang dari Pantai barat Sumatera hingga ke Selatan Nusa Tenggara. Subduksi Sumatera di Tandai dengan Menghasilkan tangkaian busur pulau depan yang non vulkanik seperti Pulau Simeulue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pulau Enggano. Lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan ±50-60 mm/tahun. Batas antar 2 (dua) lempeng ini terdapat zona subduksi dangkal atau yang disebut sebagai Megathurst Subduction Sumatera. Hal ini yang menjadi kekhawatiran masyarakat karena di perkirakan masih memiliki potensi terjadinya gempa bumi dengan Magnitudo 8.9SR pada zona ini.
Mentawai Fault System (MFS)
Di Bagian Barat Pantai Sumatera Barat terdapat Mentawai Fault Sistem (MFS). MFS adalah Sesar mendatar yang di picu oleh adanya proses penujaman miring yang terjadi di sekitar Pulau Sumatera. Sesar mentawai ini berada di laut memanjang disekitar pulau-pulau Mentawai dari Selatan Hingga ke Utara menerus hingga ke sekitar Utara Nias.
Sumatera Fault System (SFS)
Sumatera Fault Sytem atau yang biasa di kenal dengan Sesar Sumatera ini terjadi akibat adanya lempeng India-Australia yang penujam Bagian barat Pulau Sumatera secara miring, hal tersebut menciptakan tekanan dari pergerakan ini sehingga terbentukla Sesar Sumatera. atau disebut juga The Great Sumatera Fault yang membelah pulau Sumatera membentang mulai dari Lampung sampai Banda Aceh, sesar ini menerus sampai ke Laut Andaman hingga Burma. Patahan ini merupakan daerah rawan gempabumi dan tanah longsor.
Segmen Sesar di Sumatera Barat
Sesar Sumatera ini membelah melalui wilayah Sumatera Barat. Dari Sesar Sumatera tersebut di bagi menjadi beberapa Segmen Sesar. Di Sumatera Barat memiliki 4 Segmen patahan aktif yang merupakan bagian dari Sistem Sesar Sumatera dan ada 3 (tiga) segmen lagi yang bagian ujung segmennya berada di perbatasan wilayah Sumatera Barat dan ini dapat juga mempengaruhi aktifitas kegempaan di wilayah Sumatera Barat yaitu : segmen Angkola, segmen Barumun ke-dua segmen tersebut berada di wilayah Sumatera Utara dan segmen Siulak di Jambi. Segmen Angkola ujung selatannya berada di dekat Lembah Batang Pasaman, begitu juga segmen Barumun bagian selatan segmen ini berada di perbatasan Sumatera Barat, Pasaman. Sedangkan segmen Siulak overlap dengan segmen Suliti di wilayah Solok Selatan. Selain itu terdapat 4 Segmen yang berada di Jalur Sumatera barat seperti Segmen Sumpur (0.1°N ~0.3°N), Segmen Sianok (0.7°S ~ 0.1°N), Segmen Sumani (1.0°S ~ 0.5°S) dan Segmen Suliti (1.75°S ~1.0°S). beberapa segmen tersebut menjadi pemicu terjadinya gempa bumi di Wilayah Sumatera Barat.
Sumber : http://www.sumbarprov.go.id/details/news/5422