Jakarta, 15 Juli 2022
Dalam rangka transformasi ketahanan kesehatan dan memperdalam konsep serta pemetaan potensi tenaga cadangan, Pusat Krisis Kesehatan kembali menyelenggarakan pertemuan pembahasan tenaga cadangan. Pertemuan kali ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Siwabessy Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan pada tanggal 14 - 15 Juli 2022 dan dihadiri perwakilan unit kerja terkait, diantaranya Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Digital Transformation Office, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno Hatta, Tim Passkas dan Tim Project Management Office Sekertariat Jenderal.
Pertemuan ini dibuka langsung oleh Plh Sekretaris Jenderal dr. Kirana Pritasari, MQIH dan dilanjutkan pemaparan gambaran besar konsep tenaga cadangan oleh Ketua Tim Kerja Evaluasi, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pusat Krisis Kesehatan dr. Ina Agustina Isturini, MKM. Agenda selanjutnya dilakukan pembentukan tiga kelompok diskusi, pemaparan hasil diskusi kelompok dan pembahasan bersama tenaga cadangan berdasarkan hasil diskusi kelompok.
Tiga topik utama tenaga cadangan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan kali ini yaitu Identifikasi dan Registrasi Tenaga Cadangan, Pembinaan dan Mobilisasi Tenaga Cadangan, dan Regulasi Terkait Tenaga Cadangan.
Pusat Krisis Kesehatan akan terus memperdalam dan memperkuat konsep serta pemetaan potensi tenaga cadangan sebagai langkah untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi masa tanggap darurat bencana. Langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga pelayanan kesehatan pada daerah terdampak bencana tetap berjalan dengan baik.
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat teridentifikasinya tenaga cadangan, konsep registrasi tenaga cadangan, konsep pembinaan tenaga cadangan, konsep mobilisasi tenaga cadangan serta teridentifikasi regulasi pendukung konsep tenaga cadangan untuk memperkuat ketahanan kesehatan dan mencapai penanganan krisis kesehatan yang cepat, tepat, efektif dan efisien.