Indonesia terkenal dengan titahnya sebagai satu negara yang memiliki beragam budaya, bahasa, dan tak ketinggalan, bencana. Dimana banyak orang diluar Indonesia yang menganggap Indonesia sebagai ladang bencana, dimana segala bencana bisa ditemukan di Indonesia, seperti, tsunami, banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, air pasang, banjir bandang, dan tentu saja, gempa bumi. Gempa bumi bisa setiap hari terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Meskipun gempa itu kecil dan tidak dapat dirasakan manusia tetapi bmkg mencatat, bahwa gempa bumi, memang terjadi di Indonesia setiap hari.
Kondisi tektonik yang sangat rumit, membuat Indonesia memiliki beragam catatan sejarah terkait mengenai bencana apa saja yang pernah melanda Indonesia dikarenakan kompleksnya keadaan tektonik di Indonesia, seperti Gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi. Melihat dari sisi lempeng, pada sisi barat pulau Sumatera, Jawa, Bali NTT dan NTB ada zona bertemunya lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Dimana lempeng Indo-australia adalah lempeng samudra yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia. Penyusupan lempeng dimana satu di atas dan satu dibawah dinamakan subduksi. Pertemuan lempeng tersebut selain bisa menyusup satu sama lain, juga bisa mengunci dan membuat energi berkumpul pada satu titik macet tersebut, yang apabila lempeng tersebut tidak mampu menahan pergeseran lempeng yang terjadi, akan terjadi pelepasan mendadak yang mengakibatkan gempa bumi.
Di Indonesia, jalur pertemuan lempeng tersebut berada di laut yang mengakibatkan apabila gempa bumi besar dalam kedalaman dangkal melanda Indonesia, maka akan berpotensi menimbulkan tsunami yang membuat Indonesia juga merupakan daerah yang rawan tsunami.
Secara umum, zona sumber terjadinya gempa bumi yang melanda Indonesia berdasarkan mekanisme fisik, dibagi menjadi :
- Zona Subduksi yaitu zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antar lempeng. Sumber penunjaman lempeng kerak bumi dapat di bagi menjadi dua model yaitu pada lajur mega thrust atau gempa bumi interplate maupun dalam lajur Beniof/gempa intraplate. Lajur megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai sedangkan zona Benioff adalah bagian dalam suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang curam.
- Zona transform adalah sesar geser pada batas antara dua lempeng dimana pada daerah ini terjadi gesekan atau translasi dan tidak terjadi penelanan kerak bumi, akan tetapi terjadi gerak horizontal dan menyebabkan gempa bumi besar.
- Zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallowcrustalfault) adalah patahan kerak bumi dangkal dan aktif.
Berdasarkan data pantauan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, di Indonesia telah terjadi sebanyak 73 kejadian gempa bumi di sepanjang tahun 2016. Meskipun gempabumi yang terjadi di tahun 2016 tidak berpotensi adanya tsunami, namun dampak yang disebabkan oleh gempabumi cukup besar, baik kerugian material maupun korban jiwa.
Menurut data BMKG terbaru, dicatatkan bahwa dari awal tahun 2017hingga 11 Januari 2017, sudah terjadi setidaknya sekitar 11 gempa bumi yang mengguncang wilayah Indonesia. Ini membuktikan bahwa Indonesia sangat produktif dalam gempa bumi.
Antisipasi Gempa Bumi.
Dikarenakan seringnya terjadi gempa bumi di Indonesia, BMKG memiliki rangkuman tentang apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum gempa bumi:
- Kenali apa yang disebut gempa bumi, dan pastikan struktur bangunan dapat terhindaar dari dampak gempa bumi.
- Kenali lingkungan anda bekerja, seperti tata letak pintu, lift, dan tangga darurat yang bisa memudahkan untuk dilakukannya evakuasi.
- Tempelkan pada dinding lemari atau kabinet serta barang besar lainnya yang dapat jatuh Sn membahayakan saat terjadinya gempa.
- Simpan bahan yang mudah terbakar dengan baik.
- Selalu mematikan air, gas, dan listrik saat sedang tidak digunakan.
- Sediakan selalu p3k dan alat darurat seperti senter dan radio.
Saat terjadi gempa :
- Jika anda berada di dalam bangunan, lindungi kepala anda dari reruntuhan dengan cara bersembunyi dikolong meja dan lari keluar bangunan jika masih sempat.
- Jika berada di luar bangunan, larilah ketanah lapang dan hindari objek atau bangunan yang sewaktu waktu bisa rubuh dan menimpa.
- Jika anda berada di pantai, menjauh dari pantai jika gempa terasa besar dan berpotensi tsunami
Setelah gempa bumi:
- Keluar dari bangunan dengan tertib, periksa apakah ada yang teruka, serta telepon dan minta pertolongan apabila anda atau sekitar anda ada yang teruka parah.
- Periksa lingkungan sekitar dari kebocoran gas, kebakaran, dan arus pendek listrik.
- Jangan memasuki bangunan terdampak gempa karena dikhawatirkan masih terdapat reruntuhan.