Fenomena alam hujan es sempat terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Walau demikian, hujan es yang terjad di Indonesia masih belum membahayakan karena ukurannya yang masih kecil yaitu diameter es masih pada kisaran 1-2 cm. namun kita juga tetap perlu waspada. Hujan es ini berbeda dengan yang terjadi di daerah lintang tengah atau lintang tinggi dimana diameter butiran es bisa di atas 10 cm, yang berpotensi merusak tanaman dan bangunan.
Hujan es yang terjadi di Indonesia tidak berbahaya namun yang berhaya adalah angin kencangnya yang biasa terjadi saat hujan es. Kecepatan es saat turun hujan es, justru sedikit lebih lambat dari kecepatan turunnya air hujan. Biasanya daerah yang lebih dekat pantai dan atau gunung akan berpeluang lebih besar terjadi hujan es jika terdapat aktifitas konveksi yang hebat
Penyebab terjadinya hujan es ini, secara meteorologi adalah awan yang tinggi puncaknya melebihi titik beku, sehingga awan tersebut memiliki bagian atas yang suhunya lebih rendah dari nol derajat celcius sehingga awan tersebut sangat berpotensi besar untuk memproduksi Es.
Semakin tinggi puncak awan, maka akan semakin tinggi banyak es karena es yang terbentuk akan semakin banyak. Walaupun pada perkembangan teknologi terbaru memperlihatkan bahwa inti es yang kelewat banyak justru menghambat proses pengintian.
Secara garis besar, fenomena hujan es tidak menggambarkan adanya fenomena yang spesifik kecuali adanya fenomena pertumbuhan awan konvektif yang masif ditambah dengan kuatnya suplai massa udara sangat basah.
http://www.bppt.go.id/teknologi-sumberdaya-alam-dan-kebencanaan/2864-hujan-es-di-indonesia-belum-membahayakan-jangan-dijadikan-hoax-untuk-menakuti-masyarakat