Dalam rangka mendukung Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencanangkan dunia bebas dari polio pada tahun 2026, Indonesia telah berkontribusi dengan baik hingga bisa mendapatkan sertifikat bebas polio dari WHO sejak tahun 2014 yang lalu. Namun sangat disayangkan, akibat rendahnya cakupan vaksinasi di Indonesia, kasus positif Polio kembali ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh.
Dalam keterangannya saat kegiatan Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Aceh di Anjong Mon Mata, Budi G. Sadikin selaku Menteri Kesehatan menyatakan bahwa polio yang saat ini terjadi di Provinsi Aceh, adalah akibat rendahnya cakupan vaksinasi, meskipun bukan menjadi provinsi dengan cakupan vaksinasi paling rendah.
Merespon Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang terjadi di provinsi Aceh tersebut, Kementerian Kesehatan telah melakukan imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie yang telah dimulai sejak tanggal 28 November 2022 yang lalu dan sudah mencapai 79,5%.
Dalam pelaksanaannya, Menteri Kesehatan sebelumnya telah menargetkan sebanyak 95% anak di Kabupaten Pidie. Sehingga dengan capaian saat ini, diharapkan target tersebut dapat tercapai secepat mungkin, agar angka polio pada anak ditengah masyarakat Provinsi Aceh dapat segera dicegah dan diminimalisir.
Sebagai penutup, Menkes Budi mengajak para orang tua yang saat ini memiliki anak usia 0-12 tahun untuk segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan atau pos imunisasi terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio. Adapun untuk pemberian imunisasi polio, akan dilakukan secara lengkap yakni sebanyak 4 kali imunisasi polio tetes dan 2 kali imunisasi polio suntik.