Pada era digital, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dengan sangat cepat melalui media internet. Menurut Pew Research Center, pada kelompok masyarakat berumur dibawah 50 tahun, setengah dari informasi yang mereka dapatkan berasal media online. Sedangkan pada masyarakat berumur dibawah 30 tahun, mendapatkan informasi secara online dua kali lebih populer dibandingkan berita di televisi.
Seiring dengan mudahnya akses untuk mendapatkan informasi secara online, seringkali informasi yang didapatkan tersebut tidak dapat dipercaya kredibilitasnya dan merupakan informasi palsu atau hoax. Penyebaran hoax banyak terjadi terutama di media sosial, tak terkecuali informasi mengenai kejadian bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia. Viralnya informasi hoax terkait bencana terjadi karena headline atau gambar yang menarik memudahkan masyarakat untuk menyebarkan beritanya daripada mengevaluasi atau bahkan membaca isinya. Informasi palsu atau hoax tersebut dapat menimbulkan kepanikan yang tidak berarti dalam masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat harus pintar dalam memilih konten yang dilihatnya melalui media internet. Lalu, bagaimana caranya kita dapat mendeteksi hoax? Berikut teknik verifikasi yang efektif untuk mendeteksi informasi hoax yang banyak beredar di media internet.
1. Reverse image search
Reverse image search merupakan alat yang paling sederhana untuk mendeteksi gambar hoax yaitu dengan mendeteksi gambar serupa yang pernah diunggah sebelumnya di situs lain.
2. Youtube DataViewer
Alat ini dapat mendeteksi video-video lama yang diunduh melalui Youtube dan diunggah ulang oleh orang lain yang mencoba mengakui video tersebut sebagai video yang baru.
3. Jeffrey’s ExifViewer
Menyediakan Exchangeable Image File (EXIF) yaitu metadata vital mengenai foto, video, dan audio yang diambil menggunakan kamera digital dan smartphone.
4. Foto Forensics
Merupakan alat yang menggunakan error level analysis (ELA) untuk mengidentifikasi bagian dari gambar yang mungkin dimodifikasi atau sudah di photoshop.
5. Wolfram Alpha
Memungkinkan anda untuk memastikan kondisi cuaca pada waktu dan lokasi tertentu.
6. Online maps
Identifikasi lokasi dari gambar atau video hoax merupakan bagian krusial dari proses verifikasi. Beberapa contoh alat yang dapat digunakan adalah Google Street View, Google Earth, dan Wikimapia.
7. Suspicious Link Detection
Alat ini sebenarnya telah ada di aplikasi WhatsApp versi Android. Suspicious Link Detection digunakan untuk melawan penyebaran berita palsu atau hoax dan spamming dari link berbahaya. Sistem ini akan mendeteksi jika URL mengarahkan pengguna pada situs palsu atau jahat. Nantinya Suspicious Link Detection akan memeriksa validitas dari website tersebut.
Dengan menggunakan berbagai aplikasi diatas, diharapkan masyarakat dapat menjadi semakin selektif dalam menerima sekaligus menyebarkan informasi yang didapatkan terutama dari media sosial.
Penulis : Salsabila Putri Lamiday
Sumber:
Viva.co.id. (2018). 5 Fitur Baru Whatsapp, Salah Satunya Bisa Deteksi Hoax. [Online]. Available from : https://www.viva.co.id/digital/oprek/1055174-5-fitur-baru-whatsapp-salah-satunya-bisa-deteksi-hoax (Accessed October 5th 2018)
Pete Brown. (2015). Six Easy Ways To Tell If That Viral Story is a Hoax. [Online]. Available from : http://theconversation.com/six-easy-ways-to-tell-if-that-viral-story-is-a-hoax-47673 (Accessed October 5th 2018)