Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (Asistensi) di Kab. Bengkalis dan Kab. Rokan Hilir Prov. Riau

618

Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (Asistensi) di Kab. Bengkalis dan Kab. Rokan Hilir Prov. Riau

Salah satu kegiatan Pusat Krisis Kesehatan dalam program Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan adalah Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan, atau sering disebut Asistensi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai ancaman krisis kesehatan, kerentanan dan kapasitas masing-masing daerah, serta menganalis risiko di daerah tersebut. Sasaran dari kegiatan asistensi adalah Provinsi/Kabupaten/Kota target Renstra Pusat Krisis Kesehatan Tahun 2019.

Kabupaten/Kota yang menjadi target Renstra tahun 2019 ini antara lain Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Pada kegiatan asistensi yang dilaksanakan pada tanggal 23-27 April 2019, tim Pusat Krisis Kesehatan didampingi oleh perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala Aceh. Tim melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, dan BPBD.

Assessment di Kabupaten Bengkalis, dilaksanakan di:

  1.    Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis
  2.    RSUD Bengkalis
  3.    Puskesmas Pematang Duku
  4.    BPBD Kabupaten Bengkalis

Assessment di Kabupaten Rokan Hilir, dilaksanakan di:

  1.    Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir
  2.    RSUD Dr. Pratomo
  3.    Puskesmas Pedamaran
  4.    BPBD Kabupaten Rokan Hilir

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah wawancara kepada narasumber dari masing-masing instansi. Selain itu, tim memberikan beberapa arahan terkait kebijakan-kebijakan yang perlu diambil pada saat penanggulangan krisis kesehatan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas dan RSUD, sebagai anggota dari klaster kesehatan daerah. Tim juga melakukan advokasi terkait kebijakan dan manajemen penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana kepada BPBD selaku koordinator klaster penanggulangan bencana di daerah.

Di akhir kegiatan, nantinya hasil asistensi ini akan diolah menggunakan sistem informasi berbasis komputer (decision support system) untuk menghasilkan data dan informasi sebagai bahan penyusunan rekomendasi dari pusat kepada daerah, yang bermanfaat dalam membantu pengambilan keputusan.