Masyarakat Indonesia saat ini terus menghadapi Cuaca Ekstream akibat perubahan iklim. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya Anomali cuaca di Indonesia. Masyarakat harus menghadapi Cuaca ekstream yang terus terjadi dan diluar perkiraan. Saat ini Indonesia Harus Menghadapi Fenomena Alam La Nina, La Nina adalah kondisi hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia. Peristiwa bencana banjir dan longsor di Jawa yang baru saja terjadi adalah salah satu dampak La Nina di Indonesia. oleh sebab itu Bencana Alam akibat Anomali cuaca ini masih terus mengancam, bencana yang mengancam seperti, Banjir, Tanah Longsor hingga Angin Puting beliung.
Akibat adanya Fenomena Alam La Nina, beberapa di Daerah di Indonesia memiliki potensi bencana yang cukup tinggi terutama di Jawa, Jawa merupakan Daerah yang terdampak fenomena Alam La Nina. Akibatnya akan sering terjadi hujan yang sulit di prediksi dengan curah hujan yang tinggi. umumnya ancaman bencana ini akan berhubungan dengan Hidrometeorlogi sehingga aka potensi terjadi banjir, tanah longsor dan angin kencang di beberapa Wilayah. La nina ini merupakan Musim kemarau basah, dimana masyarakat akan mengira memasuki musim kemarau namun hujan dengan curah yang tinggi masih akan terus terjadi.
Bagi Masyarakat di daerah rawan bencana semaksimalnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi. Hal ini juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam upaya mitigasi, sehingga ancaman bencana yang akan timbul dapat dicegah. Peringatan untuk tahun 2016 potensi bencana tiba-tiba akibat dari dampak La Nina bisa kapan saja terjadi. Salah satu yang paling sering adalah banjir akibat meluapnya sungi-sungai besar seperti Ciliwung, Citarum, Bengawan Solo, dan Brantas. Setiap kali meluap dan banjir pasti menegakibatkan kurugian secara fisik dan materi. Karena itu juga sebenarnya kesadaran warga di kawasan sungai juga harus ditingkatkan, karena setiap kali meluap mereka sendiri yang terkena dampaknya.
Sumber : http://blog.act.id/dampak-la-nina-wilayah-indonesia-rawan-bencana/