Apa Dampak dari Sulfur Dioksida Gunung Merapi

7,859

Apa Dampak dari Sulfur Dioksida Gunung Merapi

Indonesia masih memiliki Gunung Api teraktif yaitu Gunung Merapi yang terletak di bagian tengah pulau jawa. Gunung merapi mempunyai Siklus Erupsi yang singkat yaitu dua sampai lima tahun sekali sehingga dalam jangka waktu tersebut gunung ini bisa meletus. Letusan paling aktif pernah terjadi pada tahun 2006 dan 2010. Namun yang letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 2010, Bahkan paling dahsyat dalam waktu 140 tahun terakhir. Puncak erupsi merapi di tahun 2010 terjadi pada awal November tepatnya tanggal 5 November 2010. Dalam letusan tersebut gunung merapi memuntahkan material vulkanik berupa lava (cairan magma dengan suhu tinggi), lahar (lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lain), abu letusan, awan panas, dan gas vulkanik. Gas vulkanik ini diantaranya terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen dioksida.

Dalam peristiwa gunung meletus Sulfur Dioksida (S02) akan mengalami peningkatan yang drastis, begitu juga saat gunung merapi meletus. S02 adalah gas yang tidak memiliki warna dengan aroma yang sangat khas dan sangat berbahaya bagi kesehatan. dampak dari SO2 bisa mengancam kesehatan seperti, merusak jaringan kulit, mata dan mengganggu saluran pernapasan. Pada saat gunung merapi meletus, Jumlah SO2 di atmosfer meletus mengalami peningkatan. gas SO2 yang berasal dari Gunung Merapi di Pulau Jawa bergerak hingga menutupi bagian timur samudera Hindia dengan konsentrasi sangat tinggi mencapai 5 Dobson Unit (DU) (1 DU= 2,69x1016 molekul/cm2).

Dampak S02 Gunung Merapi

Dalam letusan gunung merapi, Jumlah gas S02 di Atmosfer memiliki dampak terhadap perubahan tempratur di Indonesia. berdasarkan dara dari satelit AQUA memperlihatkan bahwa tempratur udara di Indonesia menyentuh nilai terendah sepanjang tahun 2010 dengan temperatur sekitar 26,4 C. hal tersebut karena Gas SO2 yang terdapat di Atmosfer bereaksi dengan molekul molekul air yang kemudian membentuk campuran air dengan gas SO2 yang di sebut Sulfat Aerosol. Sulfat Aerosol memicu penurunan tempratur karena memiliki sifat yang bisa menghalangi matahari sehingga menurunkan jumlah energi matahari. Oleh sebab itu, saat terjadi peristiwa gunung Merapi meletus, kita merasakan langit terlihat lebih mendung dan cuaca menjadi lebih dingin.

 

 

http://www.lapan.go.id/index.php/subblog/read/2015/1133/Dampak-Sulfur-Dioksida-Gunung-Merapi/artikel